1. KONFLIK DALAM DRAMA/NOVEL: Pertentangan atau ketegangan atau perang atas suatu masalah.
2. MACAM KONFLIK, SETIDAKNYA ADA 2 :
a. KONFLIK BATIN: konflik yang terjadi pada seorang tokoh yang konfliknya bersumber dari dirinya sendiri. Konflik yang terbangun karena pada beda pendapat antara hati dengan pikirannya terhadap suatu masalah.
b. KONFLIK LAHIR: konflik ini kebalikan dari konflik batin, yakni konflik yang terbangun karena si tokoh bertentangan prinsip/pendapat dengan tokoh lain, bukan dengan dirinya sendiri.
3. UNSUR PEMBANGUN DALAM KARYA SASTRA:
a. UNSUR INTRINSIK/UNSUR DALAM: (1) tema, (2) alur/plot, (3) tokoh/penokohan, (4) latar (tempat, waktu, suasana), dan (5) amanat/maksud cerita.
b. UNSUR EKTRINSIK/UNSUR LUAR: (1) sang penulis/pengarang, (2) latar belakang penulis (ekonomi, politik, pendidikan, dll), (3) situasi zaman.
4. TEMA: Tema bukanlah judul. Tema adalah inti, pokok, gagasan yang melandasi seluruh cerita. Atau semangat yang hendak disampaikan sebuah cerita kepada pembacanya. Misal, novel “Negeri 5 Menara” adalah novel yang mengusung tema tentang pentingnya pendidikan dan motivasi meraih cita-cita.
5. TOKOH/PENOKOHAN: Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Tokoh-tokoh ini biasanya memiliki berbagai karakter atau watak dengan perilaku yang membuat suatu cerita berkembang.
6. TOKOH, BERDASAR PERANNYA TERBAGI 2:
a. TOKOH UTAMA: Tokoh yang menjadi pusat cerita. Biasanya mendapat porsi penceritaan yang lebih banyak dibanding tokoh-tokoh lainnya.
b. TOKOH PENDUKUNG: Tokoh-tokoh yang diceritakan utuk membantu berkembangnya cerita si tokoh utama. Bisanya, porsi penceritaannya sedikit.
7. TOKOH, BERDASAR WATAKNYA TERBAGI 2:
a. TOKOH PROTAGONIS: Wataknya baik.
b. TOKOH ANTAGONIS: Wataknya buruk atau jahat.
8. ALUR/PLOT: Rangkaian atau urutan peristiwa dalam cerita.
9. ALUR TERBAGI 3:
a. ALUR MAJU: Peristiwa cerita dimulai dari awal hingga akhir berjalan sesuai urutannya. Misal, seorang tokoh diceritakan dari mulai dia lahir, berkembang, hingga kematiannya.
b. ALUR MUNDUR/FLASH BACK: Peristiwa cerita dimulai dari masa kini, namun cerita berjalan ke masa lalunya.
c. ALUR MAJU-MUNDUR/ZIGZAG: Peristiwa cerita berjalan dimulai dari masa lalu, berjalan ke masa kini, lalu ke masa lalu lagi. Atau bisa juga sebaliknya. Yang jelas, peristiwa cerita terjalin secara bolak-balik. Novel “Negeri 5 Menara” termasuk menggunakan alur ini.
10. LATAR/SETING: Tempat, waktu, atau suasana yang ada dalam cerita.
11. LATAR/SETING TERBAGI 3:
a. LATAR TEMPAT: Tempat-tempat yang dijadikan dasar cerita: rumah, sekolah, kamar, pasar, bioskop, kelas, jalan raya, mal, dan masih banyak lagi.
b. LATAR WAKTU: Waktu-waktu yang dijadikan dasar cerita: nama hari, tanggal, jam, pagi, siang, sore, malam, dan seterusnya.
c. LATAR SUASANA: Suasana tempat atau keadaan tokoh yang saat tersebut dijadikan dasar cerita: mendung, cerah, hujan, sedang marah, gelisah, takut, berani, dan lain sebagainya.
12. AMANAT: Setiap cerita pasti memiliki amanat. Artinya, setiap cerita pasti memiliki sebuah harapan untuk pembacanya. Harapan-harapan ini adalah hal-hal yang ingin disampaikan oleh si pencerita/pengarang melalui inti cerita yang dibuatnya. Misal, novel “Negeri 5 Manara” mengamanatkan kepada pembaca agar terus berjuang meraih cita-cita meskipun dalam kondisi yang serba kekurangan, sebab cita-cita yang terus menerus diusahakan pasti akan menuai hasilnya dengan baik sesuai keinginan. Bahasa lainya: man jadda wajadda, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
Nama Anggota : 1. Fitriyani (13)
2. Hasan Fahnani (14)
3. Hervia Dwi K. (15)
4. Hilmi Alfin Fahmi K. (16)
5. Indra S. (17)
6. Johan Aditya N. (18)
Nama Anggota : 1. Fitriyani (13)
2. Hasan Fahnani (14)
3. Hervia Dwi K. (15)
4. Hilmi Alfin Fahmi K. (16)
5. Indra S. (17)
6. Johan Aditya N. (18)